Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 07:20:16【Kabar Kuliner】473 orang sudah membaca
PerkenalanTampak depan sebuah dapur SPPG di Kota Batam, Kepri. ANTARA/Amandine NadjaBatam (ANTARA) - Satuan Pe

Batam (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri) memastikan dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun dihentikan sementara setelah hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri.
Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu mengangakan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Balai Labkesmas Kota Batam menunjukkan kedua dapur di wilayah Meral dan Sungai Lakam positif mengandung bakteri staphylococcus aureusdanescherichia coli.
Baca juga: BGN imbau SPPG di Batam segera urus sertifikat higiene sanitasi
“Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji laboratorium. Saat ini keduanya sudah dihentikan sementara,” ujar Anindita saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Ia menjelaskan dapur-dapur yang terbukti ngak memenuhi standar higienitas langsung ditindaklanjuti dengan penghentian operasional sementara dan diwajibkan memperbaiki sarana pengolahan makanan.
Selain itu, seluruh pengelola diwajibkan mengurus sertifikasi dapur sebagai langkah perbaikan dan peningkatan mutu.
“Untuk seluruh SPPG di Kepri, kami sudah instruksikan agar segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini. Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan,” katanya.
Menurutnya, saat ini terdapat 123 dapur SPPG di Kepri, dengan 91 diantaranya berstatus operasional aktif. Sementara sisanya masih dalam proses persiapan.
Anindita menjelaskan bahwa untuk peninjauan lapangan, tim dari pusat akan difokuskan pada dapur-dapur yang sedang dihentikan sementara.
Baca juga: Pemprov Kepri susun konsep pembangunan dapur MBG khusus di pulau kecil
Baca juga: SPPG di Karimun urus sertifikasi laik higiene dan sanitasi
“Tim pusat akan melakukan audit khusus pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri,” ujarnya.
Ia menambahkan koordinasi terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan kualitas makanan bergizi yang disalurkan ke anak-anak tetap aman dan layak konsumsi.
“Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis dan sesuai standar gizi,” kata dia.
Suka(664)
Artikel Terkait
- IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak
- Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel
- Kaya antioksidan, ini 8 manfaat black garlic bagi kesehatan tubuh
- BGN: Makan Bergizi Gratis capai 38,5 juta penerima jelang akhir 2025
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Tradisi unik negara
- Kaya antioksidan, ini 8 manfaat black garlic bagi kesehatan tubuh
- Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China
- Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkot Makassar

Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel

Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan

Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG

BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat

Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat

Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa

Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG